Senin, 29 Februari 2016

Apa Salahnya Mencoba Sebelum Menyesal

Banyak yang bilang kalo kesempatan itu ada untuk dicoba. Tapi banyak juga yang bilang bahwa kesempatan itu hanya ada sekali, jadi harus bener bener dimanfaatkan.

Iya sih, ngk ada yang salah dari dua opini tersebut. Tapi kadang memikirkan masalah kesempatan bikin aku ketakutan dengan sendirinya. Hehe, maklum namanya juga masih labil. Karena kesempatan cuma ada sekali dan itu harus dicoba dengan baik, disitu itu tekanan tekanan mulai muncul.

Gimana kalo gagal? Gimana kalo aku sakit hati? Gimana kalo nanti ada orang lain yang kecewa juga?

Nah, untuk mengantisipasi itu sebaiknya kita mempunyai rencana lain. Yang sama sama bagusnya, tetapi sedikit di realistis kan. Bukan apa apa, ini dilakukan cuma buat menghindari perasaan sakit hati pas kita gagal atas mimpi kita. Misalnya, aku punya mimpi atau cita cita buat jadi designer, tapi suatu hari terjadi hal yang ngk aku pengenin. Untungnya aku udah punya plan B, setidaknya meskipun ngk bisa jadi designer aku bisa jadi penjahit. Nah, dengan begitu akan lebih mudah bagiku buat merelakan apa yang belum bisa aku raih.

Mimpi boleh dan harus setinggi langit. Tapi jangan sampai terbuai sama mimpi tanpa memikirkan realita. Kuncinya adalah tetap bersyukur atas apa yang telah Tuhan berikan.

Karena suatu hasil tidak akan membohongi sebuah proses. Dan semua terjadi melalui proses. Kalo kamu belum beruntung sekarang, mungkin esok atau lusa keberuntunganmu akan datang.

Tetap berpikiran positif, selagi bisa dicoba ya coba saja. Yang penting sudah usaha. Masalah hasil, serahkan semuanya pada Tuhan. Setidaknya kamu sudah mencoba, meskipun belum berhasil. Daripada kamu diam, lalu menyesal karena tidak pernah mencoba.

Iya kan? SEMANGAT! :)

MASIH TEGA LIAT MEREKA "PUNAH" ?

http://www.internationalanimalrescue.org/sites/default/files/styles/large/public/IMG-20141217-WA002.jpg?itok=1wjEXt5m
MIRIS, ternyata lebih banyak orang luar negeri yang peduli, daripada orang lokal.
Sebenernya simpel, ORANGUTAN cuma butuh lahan buat tetep bertahan hidup. Kalo lahan buat dia tinggal aja susah, apalagi lahan buat dia cari makan?
Secara langsung pergi ke penangkaran, atau suaka marga satwa seperti yang ada di Tanjung Puting Kalimantan Tengah aku memang belom pernah. Tapi setiap pergi ke kebun binatang atau taman safari, aku merasa ada sesuatu yang unik dengan primata yang satu ini.
Tingkahnya sangat menggemaskan. Bahkan saat bermain main dengan primata ini, kita seperti bermain dengan manusia. Dia menggenggam dengan sangat erat, gerakannya kalem seperti belom makan sepuluh hari gitu. Makanya dia itu gemesin banget, menggugah naluri setiap orang yang "PEKA" buat peduli sama populasinya.
Belakangan ini, cuma karena perluasan lahan kelapa sawit rumah mereka hancur berantakan. Alasan manusia sih supaya perekonomian bisa terangkat. Selain itu, kamu juga pasti pernah denger kisah seorang orangutan yang dijadiin pelacur. Bayangin aja! Masih pantaskah mereka yang berlaku melebihi hewan itu disebut "manusia"?
Ayolah, perekonomian bisa dibangun dengan cara yang lain. Sekarang masyarakat lokal maupun dunia sudah mulai sadar akan rekreasi dan edukasi. Mereka lebih memilih pergi ke tempat yang berbasis "Nature". Jadi kan kita bisa membantu ORANGUTAN buat punya tempat tinggal yang layak, supaya populasi mereka terjaga.
ORANGUTAN itu cuma ada di Indonesia lhooo, jangan biarin hewan ini punah. Kita udah kehilangan Harimau Jawa, Harimau Bali, Kuau Bergaris Ganda, dan masih banyak lagi. Rela kah kamu mereka punah? Mau kah anak cucu kamu kelak kayak aku gini yang cuma tau nama hewan hewan yang udah punah itu tanpa bisa tau hewan-hewan itu secara langsung.
Ini bukan cuma kewajiban pemerintah atau para aktivis peduli hewan. Ini kewajiban aku, kamu, dan kita semua buat menjaga kelestarian mereka dan pastinya habitat mereka.
YUK PEDULI :)